A. Definisi
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZJuym8hZzmM6wts3KpD4bwNKlKjS04yRQFtRbywopG27JgSOuQn3puiS59PqDrPASQyGujg9WoJUCgRId5nWRojFIE0FUKjWiLVYqM9zp8NHiM_rrB-OXNDGqdguSLpQ6Sz4NZD4NwFA/s320/apakah-hipotiroidisme-.jpg)
Hipotiroid (hiposekresi hormon tiroid) adalah
status metabolik yang diakibatkan oleh kehilangan hormon tiroid. (Baradero,
2009).
Hipotiroid kongenital adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat dari aksis hipotalamus –
hipofisis – tiroid dengan akibat terjadinya defisiensi hormon tiroid dalam
darah, atau gangguan respon jaringan terhadap hormon tiroid yang diterima atau
terjadi sejak lahir (neotanus) atau saat masih dalam kandungan.
B.
Etiologi
1.
Malfungsi
hipotalamus
Malfungsi
hipotalamus akan menyebabkan rendahnya kadar thyrotropin releasing hormon (TRH)
yang menyebabkan kedar hormon tiroid rendah
2.
Hipofisis anterior
Malfungsi
hipofisis anterior akan menyebabkan rendahnya kadar tyroid stimulating hormon
(TSH) yang akan berdampak pada kadar hormon tiroid yang rendah
3.
Malfungsi
kelenjar tiroid
Kadar
hormon tiroid yang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar TRH dan TSH karena
tidak adanya umpan balik negatif oleh hormon tiroid pada hopifisis anterior dan
hipotalamus
4.
Tiroiditis
(Hashimoto)
Juga disebut
tiroiditis otoimun, terjadi akibat adanya otoantibodi yang merusak jaringan kelenjar
tiroid. Hal ini menyebabkan penurunan kadar
hormon tiroid disertai peningkatan TRH dan TSH sebagai akibat umpan
balik yang minimal
5.
Sebab-sebab
bawaan (kongenital)
Sebab
kongenital dapat seperti ibu kurang mendapat bahan yodium.
6.
Pengobatan
yodium radio aktif
Ibu
yang mendapatkan yodium ber-radioaktif dapat menimbulkan sedikit jaringan
tiroid tidak berfungsi jika tidak ada aktivitas yang signifikan dari kelenjar
tiroid dalam enam bulan setalah perawatan yodium ber-radioakrif biasanya diperkirakan
tiroid tidak akan berfungsi lagi secara normal
7.
Induksi
obat-obatan
Ibu
yang mendapatkan terapi obat yang digunakan dalam perawatan kasus hipertiroid
bisa mengakibatkan terjadinya hipotiroid. Obat-obat ini termasuk seperti
methimazole (tapazole) dan propylthiouracil (PTU).
Jumlah-jumlah
hormon tiroid yang berlebihan bocor keluar dari kelenjar yang meradang yang
diikuti oleh suatu fase hopitiroid yang dapat berlangsung sampai enam bulan.
8.
Tiroidektomi
Orang
tua yang melakukan pengangkatan kelenjar tiroid diberikan obat penekan TSH atau
terapi iodium radioaktif untuk menghancurkan jaringan tiroid, semua ini
pengobatan ini dapat menyebabkan hiporiroidisme. Jika efek hipotirodisme masih
dalam fase kehamilan maka akan mempengaruhi kelenjar tiroid janin yang
dikandung.
C. ManifestasiKlinis
1.
Wajah seperti
bulan (moon face), wajah kasar, suara serak, pembesaran leher dan lidah tebal.
2.
Perlambatan
daya pikir dan gerakan yang lambat
3.
Hipoventilasi,
dispnea, pleural efusi
4.
Bradikardi,
disritmia, hipotensi, toleransi aktivitas menurun
5.
Penurunan
frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung, dan penurunan curah jantung
6.
Pembengkakan
dan edema kulit, terutama dibawah mata dan pergelangan kaki
7.
Penurunan
kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan, dan
penurunan penyerapan zat gizi dari saluran pencernaan
8.
Keluaran
urine menurun
9.
Konstipasi
10.
Perubahan-perubahan
dalam sistem reproduksi
11.
Psikologis:
apatis, depresi, menarik diri, paranoid, mania.
12.
Kulit kering
dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh.
D. Penatalaksanaan
1. Pengobatan
Terapi obat
pilihannya adalah sodium levo-thyropxine. Preparet ini berguna untuk memulihkan
metabolisme tubuh kembali kepada keadaan metabolik normal.
2. Pembedahan
Tiroidektomi dilakukan apabila goiternya besar dan menekan jaringan
sekitar. Tekanan pada trakea dan esofagus dapat mengakibatkan inspirasi stridor
fdan disfagia. Tekanan pada laring dapat mnegakibatkan suara serak
E. Komplikasi
1. Koma miksedema
Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh
eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermia tanpa
menggigil, hipotensi, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hinggan koma.
Dalam keadaan adrurat misalnya pada koma miskedema maka hormon tiroid diberikan
secara intravena.
2. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan (kretinisme)
Jika hipotiroidisme yang berat sudah terjadi sewaktu hidup fetal, maka
penderita akan cebol. Pada waktu lahir tidak ditemukan kelainan tetapi pada
umur 2-3 bulan sudah bisa timbul gejala lidah tebal, jarak antara kedua mata
lebih besar, kulit kasar, warna agak kekuningan, kepala besar, muka bulat,
hidung besar pesek, bibir tebal, mulutnya selalu terbuka dan juga lidah yang
besar dikeluarkan, pertumbuhan tulang terlambat.
3. Kematian
Dapat terjadi apabila tidak diberikan hormon tiroid dan stabilisasi semua
gejala dengan segera.
F. Pemeriksaan
Diagnostik
1.
Laboratorium
Pemeriksaan darah
yang mengukur kadar hormon tiroid (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan dapat
mendiagnosis kondisi dan lokasi masalah kelenjar tiroid. Pemeriksaan untuk
mengetahui fungsi tiroid biasanya menunjukkan kadar T4 rendah dan TSH tinggi
2.
USG atau CT
Scan
Tiroid menunjukkan
ada tidaknya goiter
3.
X – foto
tengkorak
Menunjukkan kerusakan
hipotalamus atau hipofisis anterior.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar