Minggu, 05 Februari 2012

HIPOTIROIDISM


A.    Definisi
Hipotiroidisme merupakan penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan mekanisme kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan hormon-hormon tiroid. (rumahorbo, 2007)
Hipotiroid (hiposekresi hormon tiroid) adalah status metabolik yang diakibatkan oleh kehilangan hormon tiroid. (Baradero, 2009).
Hipotiroid kongenital adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat dari aksis hipotalamus – hipofisis – tiroid dengan akibat terjadinya defisiensi hormon tiroid dalam darah, atau gangguan respon jaringan terhadap hormon tiroid yang diterima atau terjadi sejak lahir (neotanus) atau saat masih dalam kandungan.

B.     Etiologi
1.      Malfungsi hipotalamus
Malfungsi hipotalamus akan menyebabkan rendahnya kadar thyrotropin releasing hormon (TRH) yang menyebabkan kedar hormon tiroid rendah
2.      Hipofisis anterior
Malfungsi hipofisis anterior akan menyebabkan rendahnya kadar tyroid stimulating hormon (TSH) yang akan berdampak pada kadar hormon tiroid yang rendah
3.      Malfungsi kelenjar tiroid
Kadar hormon tiroid yang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar TRH dan TSH karena tidak adanya umpan balik negatif oleh hormon tiroid pada hopifisis anterior dan hipotalamus
4.      Tiroiditis (Hashimoto)
Juga disebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat adanya otoantibodi yang merusak jaringan kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan penurunan kadar  hormon tiroid disertai peningkatan TRH dan TSH sebagai akibat umpan balik yang minimal
5.      Sebab-sebab bawaan (kongenital)
Sebab kongenital dapat seperti ibu kurang mendapat bahan yodium.
6.      Pengobatan yodium radio aktif
Ibu yang mendapatkan yodium ber-radioaktif dapat menimbulkan sedikit jaringan tiroid tidak berfungsi jika tidak ada aktivitas yang signifikan dari kelenjar tiroid dalam enam bulan setalah perawatan yodium ber-radioakrif biasanya diperkirakan tiroid tidak akan berfungsi lagi secara normal
 7.      Induksi obat-obatan
Ibu yang mendapatkan terapi obat yang digunakan dalam perawatan kasus hipertiroid bisa mengakibatkan terjadinya hipotiroid. Obat-obat ini termasuk seperti methimazole (tapazole) dan propylthiouracil (PTU).
Jumlah-jumlah hormon tiroid yang berlebihan bocor keluar dari kelenjar yang meradang yang diikuti oleh suatu fase hopitiroid yang dapat berlangsung sampai enam bulan.
8.      Tiroidektomi
Orang tua yang melakukan pengangkatan kelenjar tiroid diberikan obat penekan TSH atau terapi iodium radioaktif untuk menghancurkan jaringan tiroid, semua ini pengobatan ini dapat menyebabkan hiporiroidisme. Jika efek hipotirodisme masih dalam fase kehamilan maka akan mempengaruhi kelenjar tiroid janin yang dikandung.

C.    ManifestasiKlinis
1.      Wajah seperti bulan (moon face), wajah kasar, suara serak, pembesaran leher dan lidah tebal.
2.      Perlambatan daya pikir dan gerakan yang lambat
3.      Hipoventilasi, dispnea, pleural efusi
4.      Bradikardi, disritmia, hipotensi, toleransi aktivitas menurun
5.      Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung, dan penurunan curah jantung
6.      Pembengkakan dan edema kulit, terutama dibawah mata dan pergelangan kaki
7.      Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan, dan penurunan penyerapan zat gizi dari saluran pencernaan
8.      Keluaran urine menurun
9.      Konstipasi
10.  Perubahan-perubahan dalam sistem reproduksi
11.  Psikologis: apatis, depresi, menarik diri, paranoid, mania.
12.  Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh.

D.    Penatalaksanaan
1.      Pengobatan
Terapi obat pilihannya adalah sodium levo-thyropxine. Preparet ini berguna untuk memulihkan metabolisme tubuh kembali kepada keadaan metabolik normal.
2.      Pembedahan
Tiroidektomi dilakukan apabila goiternya besar dan menekan jaringan sekitar. Tekanan pada trakea dan esofagus dapat mengakibatkan inspirasi stridor fdan disfagia. Tekanan pada laring dapat mnegakibatkan suara serak

E.     Komplikasi
1.      Koma miksedema
Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermia tanpa menggigil, hipotensi, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hinggan koma. Dalam keadaan adrurat misalnya pada koma miskedema maka hormon tiroid diberikan secara intravena.
2.      Gangguan pertumbuhan dan perkembangan (kretinisme)
Jika hipotiroidisme yang berat sudah terjadi sewaktu hidup fetal, maka penderita akan cebol. Pada waktu lahir tidak ditemukan kelainan tetapi pada umur 2-3 bulan sudah bisa timbul gejala lidah tebal, jarak antara kedua mata lebih besar, kulit kasar, warna agak kekuningan, kepala besar, muka bulat, hidung besar pesek, bibir tebal, mulutnya selalu terbuka dan juga lidah yang besar dikeluarkan, pertumbuhan tulang terlambat.
3.      Kematian
Dapat terjadi apabila tidak diberikan hormon tiroid dan stabilisasi semua gejala dengan segera.

F.     Pemeriksaan Diagnostik
1.      Laboratorium
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar hormon tiroid (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan dapat mendiagnosis kondisi dan lokasi masalah kelenjar tiroid. Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi tiroid biasanya menunjukkan kadar T4 rendah dan TSH tinggi
2.      USG atau CT Scan
Tiroid menunjukkan ada tidaknya goiter
3.      X – foto tengkorak
Menunjukkan kerusakan hipotalamus atau hipofisis anterior.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar